MGMP MATEMATIKA SMA KABUPATEN JOMBANG

MGMP MATEMATIKA SMA KABUPATEN JOMBANG
PENDIDIKAN

TITIK BALIK MGMP MATEMATIKA SMA JOMBANG

Momentum Baru MGMP Matematika Jombang: Musyawarah Krusial di SMAN Jogoroto Tetapkan Nakhoda dan Visi Baru dalam Deklarasi Revitalisasi

Oleh: Tim Publikasi MGMP

JOMBANG – Sebuah babak baru dalam sejarah komunitas pendidik matematika di Kota Santri telah resmi dimulai. Pada hari Kamis, 25 Mei 2023, puluhan guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika SMA Negeri se-Kabupaten Jombang berkumpul di SMA Negeri Jogoroto. Pertemuan yang dimulai tepat pukul 10.00 WIB ini bukanlah sekadar rutinitas birokrasi, melainkan sebuah simposium strategis yang mengusung sebuah tajuk yang ambisius dan sarat makna: “Revitalisasi MGMP Matematika SMA Negeri Kabupaten Jombang”. Aula pertemuan di SMAN Jogoroto kala itu diselimuti oleh aura urgensi dan optimisme kolektif, sebuah penanda bahwa komunitas guru matematika Jombang siap melucuti jubah kepasifan dan mengenakan baju inovasi untuk menghadapi gelombang disrupsi pendidikan.

Ancaman Disrupsi, Tuntutan Kurikulum Merdeka, dan Kebutuhan Transformasi

Keputusan untuk menghelat agenda Revitalisasi ini lahir dari kesadaran mendalam akan lanskap pendidikan pasca-pandemi yang menuntut adaptasi fundamental. Tantangan implementasi Kurikulum Merdeka yang menawarkan otonomi sekaligus kompleksitas baru, coupled with the rapid technological changes, menjadikan kebutuhan akan organisasi profesi yang solid, lincah, dan responsif sebagai sebuah keniscayaan. MGMP, sebagai jangkar kolektif para guru, menyadari bahwa stagnasi adalah jalan menuju irrelevansi.

Undangan resmi yang ditandatangani oleh Ketua MGMP saat itu, Herman Shalahuddin, S.Pd., M.Pd., dan Pembimbing MGMP, Mu'alim, S.Pd., M.Pd., serta mendapat restu dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Jombang, Sri Hartati, S.Sos., M.M., menegaskan bobot politik dan akademik dari pertemuan tersebut. Dalam konteks ini, Revitalisasi MGMP adalah upaya penyelamatan diri dan peningkatan mutu secara kolektif.

Suntikan Motivasi dan Peta Tantangan dari Pembimbing: 'Kolaborasi Adalah Vaksin Irrelevansi'

Agenda Revitalisasi dibuka dengan sesi yang sangat krusial, yakni “Bimbingan dan Arahan dari Pembimbing MGMP”. Figur sentral yang tampil adalah Mu'alim, S.Pd., M.Pd., yang tidak hanya memberikan suntikan motivasi tetapi juga memetakan secara tajam tantangan-tantangan fundamental yang membentang di hadapan para guru matematika.

Arahan beliau difokuskan secara eksklusif pada pentingnya kolaborasi dan inovasi sebagai strategi utama untuk menjaga relevansi pengajaran matematika di tengah derasnya arus disrupsi. Mu'alim menekankan bahwa matematika modern tidak lagi dapat diajarkan sebagai sekumpulan rumus mati di papan tulis, melainkan sebagai alat pemecahan masalah (problem-solving) yang kontekstual, adaptif, dan terintegrasi. Beliau secara implisit menantang para guru untuk berani keluar dari zona nyaman metodologi lama dan merespons platform digital.

R. Abdul Gani, S.Pd., M.M.Pd., guru dari SMA Negeri 2 Jombang, memberikan pandangannya tentang momentum ini, "Pertemuan di SMAN Jogoroto ini lebih dari sekadar pemilihan pengurus, ini adalah deklarasi ulang komitmen kami. Di tengah tuntutan Kurikulum Merdeka dan era digital, MGMP harus gesit. Arahan dari Pembimbing, Pak Mu'alim, sangat menohok: kita tidak bisa berjalan sendiri. Hanya dengan kolaborasi, kita bisa menemukan formula terbaik untuk mengajar di tengah disrupsi ini. Ini adalah titik balik yang kami butuhkan untuk mengoptimalkan potensi seluruh anggota."

Diskusi yang mengiringi sesi ini menjadi forum refleksi kolektif, di mana para guru tidak hanya berbagi kecemasan tentang implementasi kurikulum, tetapi juga mengajukan ide-ide segar tentang bagaimana MGMP dapat bertransformasi menjadi solusi nyata, bukan sekadar ruang rapat. Ini adalah proses self-critique yang sehat, sebuah upaya untuk memastikan organisasi ini benar-benar berfungsi sebagai inkubator inovasi pedagogi.

Konsensus dan Komitmen Baru: Tonggak Estafet Kepemimpinan

Puncak dari seluruh rangkaian acara pada hari itu berpusat pada agenda kedua: “Revitalisasi MGMP”. Istilah "revitalisasi" menyiratkan sebuah kebutuhan mendasar untuk penyegaran, penataan ulang, dan penguatan kembali seluruh struktur organisasi. Suara-suara yang muncul dalam forum musyawarah menggarisbawahi tekad untuk menjadikan MGMP sebagai mesin penggerak perubahan, bukan lagi sekadar fasilitator administrasi.

Forum ini bertransformasi menjadi sebuah ajang evaluasi kepengurusan sebelumnya, sebuah proses akuntabilitas yang sehat, sekaligus menjadi momen menatap masa depan melalui reformasi kepengurusan. Dengan semangat yang sangat demokratis, proses penetapan susunan kepengurusan baru untuk periode 2024-2026 berhasil mencapai konsensus yang bulat.

Momen paling monumental adalah ketika tongkat estafet kepemimpinan secara resmi berpindah tangan, mendaulat Kaseri, S.Pd., M.M., guru senior dari SMA Negeri 1 Jombang, sebagai Ketua MGMP yang baru. Penetapan ini didukung oleh dokumen pendukung berupa surat permohonan SK tertanggal 25 Januari 2024. Keputusan ini bukan hanya melahirkan nama-nama baru di jajaran pengurus, tetapi juga melahirkan komitmen baru bagi seluruh anggota MGMP.

Prayitno, S.Pd., M.Pd., guru dari SMA Negeri 3 Jombang, menegaskan arti penting dari pergantian kepemimpinan ini dalam konteks tantangan yang ada, "Situasi pasca-pandemi menyisakan banyak pekerjaan rumah, terutama dalam adaptasi materi ajar yang relevan dengan kebutuhan siswa. Revitalisasi dan kepengurusan yang baru ini—sebuah hasil konsensus yang demokratis—memastikan bahwa kami memiliki organisasi yang lincah dan responsif. Ini adalah organisasi yang siap untuk menjadi wadah bagi setiap guru, baik yang senior maupun junior, untuk saling berbagi inovasi dan praktik terbaik. Kami harus fokus pada peningkatan kompetensi, dan kepengurusan baru ini menjadi garansi bagi fokus tersebut."

Revitalisasi ini kemudian secara resmi menjadi fondasi, baik secara hukum (legalitas kepengurusan baru melalui SK) maupun secara spiritual (komitmen kolektif guru), bagi MGMP Matematika Jombang untuk bergerak jauh lebih progresif, terstruktur, dan berdampak. Penetapan nakhoda baru ini mengirimkan sinyal kuat bahwa komunitas pendidik matematika Jombang kini berada di jalur yang siap untuk berakselerasi, berinovasi, dan berkolaborasi lebih erat guna meningkatkan mutu pendidikan matematika secara menyeluruh di Kabupaten Jombang.

Optimisme di Garis Start: MGMP Menuju Era Solusi

Proses musyawarah yang transparan dan inklusif ini menunjukkan bahwa MGMP Matematika Jombang memahami peran krusialnya sebagai motor penggerak kualitas pendidikan di wilayahnya. Kepengurusan baru yang terbentuk diharapkan mampu merumuskan program-program kerja yang langsung menyentuh kebutuhan praktis para guru, seperti pelatihan penggunaan teknologi, bedah kurikulum secara berkala, dan penyusunan perangkat ajar kolektif. Intinya adalah mengalihkan fokus dari administrasi yang membebani, menuju inovasi pedagogi yang memerdekakan guru dan siswa.

Maftukhah, S.Pd., guru dari SMA Negeri 1 Jombang, mengungkapkan optimisme tingginya setelah hasil musyawarah ditetapkan, "Saya pulang dari SMAN Jogoroto dengan optimisme yang sangat besar. Istilah 'revitalisasi' benar-benar tepat; ini adalah penyegaran total. Musyawarah ini telah melahirkan bukan hanya nama-nama baru di kursi pengurus, tetapi juga komitmen yang baru. Kami, guru-guru matematika, kini memiliki sinyal kuat untuk berinovasi dan berkolaborasi lebih erat demi peningkatan mutu pendidikan di seluruh kabupaten. Penetapan nakhoda baru, Pak Kaseri, menjadi jaminan bahwa masa depan MGMP Matematika Jombang akan jauh lebih progresif, fokus pada solusi, dan berdampak nyata bagi kami dan, yang terpenting, bagi siswa-siswi kami."


Pertemuan di SMAN Jogoroto hari itu tidak hanya ditutup dengan palu sidang penetapan pengurus. Ia ditutup dengan semburat semangat optimisme yang menyala-nyala di mata para pendidik, menandai dimulainya era baru MGMP Matematika Jombang yang lebih berorientasi pada solusi, inovasi, dan akuntabilitas profesional yang lebih tinggi. Komunitas ini telah menempatkan diri di garis start menuju masa depan pendidikan matematika yang lebih cerah di Kabupaten Jombang. (Mr Ase)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.