MGMP MATEMATIKA SMA KABUPATEN JOMBANG

MGMP MATEMATIKA SMA KABUPATEN JOMBANG
PENDIDIKAN

MATEMATIKA DENGAN SENTUHAN HUMANIS

Saat Matematika Punya Hati: MGMP Jombang Dalami Integrasi Kompetensi Sosial Emosional (KSE), Pertajam Kualitas Modul Ajar Kolektif

Oleh: Tim Jurnalisme MGMP


JOMBANG – Di tengah derasnya tuntutan akademik dan kurikulum yang serba digital, MGMP Matematika SMA Negeri Jombang menunjukkan langkah progresif yang menyentuh dimensi paling humanis dalam pendidikan. Dalam sebuah pertemuan mendalam, komunitas ini hadir untuk mematahkan stigma bahwa matematika adalah ilmu logika yang kering dan kaku. Bertempat di salah satu lokasi strategis, guru-guru matematika berkumpul bukan hanya untuk membahas angka, tetapi untuk mendiskusikan hati. Fokus utama kegiatan adalah Integrasi Kompetensi Sosial Emosional (KSE) dalam pembelajaran, sekaligus melanjutkan komitmen mereka untuk mempertajam kualitas modul ajar kolektif.

Ancaman Math Anxiety dan Respons KSE

Keputusan untuk memprioritaskan KSE merupakan respons progresif MGMP terhadap tuntutan Kurikulum Merdeka yang tidak hanya berorientasi pada capaian kognitif, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa seutuhnya. Guru-guru matematika Jombang sangat menyadari sebuah fenomena nyata di kelas: kecemasan akut terhadap matematika (math anxiety), manajemen stres yang buruk saat menghadapi soal sulit, dan ketidakmampuan berkolaborasi secara efektif. Faktor-faktor emosional dan sosial ini, disadari atau tidak, sangat memengaruhi capaian belajar siswa.

Sesi workshop KSE ini menggali secara mendalam bagaimana seorang guru matematika, melalui contoh dan kasus nyata, dapat mengintegrasikan lima inti KSE (Kesadaran Diri, Manajemen Diri, Kesadaran Sosial, Keterampilan Berelasi, dan Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab) ke dalam materi ajar dan interaksi sehari-hari di kelas. Contoh praktis yang didiskusikan antara lain bagaimana membangun growth mindset (pola pikir berkembang) saat siswa melakukan kesalahan berulang, teknik pernapasan sederhana untuk mengelola stres sebelum ujian, atau bagaimana mendesain aktivitas kelompok yang menuntut empati dan resolusi konflik.

Drs. Suwarno, guru senior dari SMA Negeri Sumobito, yang hadir dalam sesi tersebut, mengungkapkan pengalamannya. "Selama ini, kami fokus 90% pada ketepatan rumus. Tapi MGMP membuka mata kami. Apa gunanya siswa menguasai Kalkulus jika mereka mengalami serangan panik setiap kali melihat ujian? KSE adalah kepingan puzzle yang hilang. Saya belajar cara memasukkan teknik refleksi diri dan pengelolaan emosi saat siswa menghadapi soal-soal pembuktian yang rumit. Ini adalah revolusi humanis di ruang kelas matematika. MGMP telah menunjukkan bahwa matematika bukanlah pelajaran yang kejam, tetapi ilmu yang bisa membangun karakter dan mengelola emosi," tegas Suwarno, menekankan pergeseran paradigma dari pengajaran angka ke pembangunan mental.

Validasi Kolektif: Menjamin Mutu dan Relevansi Modul Ajar

Paralel dengan sesi KSE yang bersifat pedagogi, MGMP juga menggelar tahap penajaman dan validasi terhadap modul-modul ajar yang telah mereka susun secara kolektif di pertemuan-pertemuan sebelumnya. Proses validasi ini bersifat kritis dan kolaboratif. Setiap modul ditinjau silang (peer review) antaranggota MGMP untuk memastikan modul tersebut memenuhi kriteria yang ketat: (1) Kesesuaian substansi dengan Capaian Pembelajaran (CP) terbaru, (2) Keterlibatan dan integrasi KSE yang efektif, (3) Daya tarik visual dan naratif, dan (4) Kemudahan implementasi di berbagai sekolah dengan fasilitas yang berbeda-beda.

Tujuan utama dari proses penajaman ini adalah standarisasi. Modul ajar yang dihasilkan akan menjadi produk kolektif terbaik yang dimiliki oleh MGMP Jombang, menjamin kualitas pembelajaran matematika yang merata di seluruh SMA Negeri/Swasta se-kabupaten.

Drs. Sunaryo, guru dari SMA Negeri Ngoro, yang terlibat dalam tim peninjau modul, menjelaskan pentingnya validasi ini. "Kualitas modul ajar adalah kunci pemerataan pendidikan. Proses validasi yang ketat dan kritis di MGMP ini memastikan bahwa produk yang kami gunakan adalah yang terbaik dan bebas dari miskonsepsi. Namun, yang paling berharga adalah penambahan KSE dalam modul. Kami memastikan setiap aktivitas yang kami rancang tidak hanya mengasah otak, tetapi juga mengasah hati. Misalnya, dalam proyek statistika, kami menyertakan langkah refleksi tentang bagaimana data dapat memicu bias emosional," ungkap Sunaryo, menegaskan bahwa MGMP kini bergerak menuju modul yang tidak hanya tajam secara konten, tetapi juga kaya secara nilai.

Matematika sebagai Alat Transformasi Diri

Pertemuan ini bukan hanya sekadar workshop—ia adalah sebuah momen transformasi yang mendefinisikan ulang peran guru matematika. Dengan mengintegrasikan KSE, MGMP Jombang mengirimkan pesan jelas bahwa matematika bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk mencapai kematangan berpikir, kemandirian emosional, dan kemampuan berelasi.

Muhammad Mukhlis, S.Pd., guru dari SMA Negeri Mojoagung, melihat topik ini sebagai jawaban atas tantangan terbesar guru di era modern. "Kami melihat banyak siswa pintar yang gagal di universitas atau dunia kerja karena lemah dalam manajemen stres dan kolaborasi. MGMP mengajarkan kami bahwa sebagai guru matematika, kami tidak hanya mengajar rumus, tetapi juga mengajarkan daya tahan (resilience) dan manajemen frustrasi. Pertemuan ini berhasil membongkar stigma bahwa matematika itu kaku. Berkat MGMP, modul ajar kami kini tidak hanya tajam secara konten, tetapi juga kaya secara nilai karakter. Ini adalah langkah maju yang luar biasa. Saya pulang dengan pandangan bahwa kelas matematika adalah ruang untuk bertransformasi diri," tutup Mukhlis, menyoroti dimensi pembangunan karakter yang kini menjadi prioritas utama.

Pertemuan yang membahas secara tuntas aspek humanis dan akademis ini menegaskan bahwa MGMP Matematika Jombang telah melampaui batas-batas teknis keilmuan dan merangkul dimensi pedagogi humanis, memastikan matematika diajarkan tidak hanya dengan pikiran, tetapi juga dengan hati, demi menghasilkan generasi muda Jombang yang cerdas secara kognitif dan matang secara emosional. (Mr Ase)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.