REVOLUSI EFISIENSI GURU
Terobosan "SATU FILE SEMUA BERES": MGMP Matematika Jombang Luncurkan Inovasi Otomatisasi Perangkat Ujian, Bebaskan Guru dari Belenggu Administrasi
Oleh: Tim Jurnalisme MGMP
JOMBANG – Di tengah tuntutan administrasi guru yang kian membengkak, MGMP Matematika SMA Negeri Jombang baru-baru ini mencetuskan sebuah revolusi senyap. Bertempat di SMA Negeri 1 Jombang, pada hari Kamis, 30 Mei 2024, komunitas pendidik ini menggelar sebuah workshop yang menjadi obat penawar mujarab bagi salah satu keluhan kronis para pendidik: beban penyusunan perangkat ujian yang memakan waktu dan energi luar biasa. Pertemuan yang sarat inovasi ini bukan hanya menyajikan solusi teknologi, tetapi juga menegaskan komitmen MGMP untuk mengembalikan waktu guru kepada esensi tugas mereka: mengajar dan berinteraksi.
Modul Pendamping IKM: Fondasi Akademik yang
Dikerjakan Tuntas
Pertemuan yang dimulai pukul 10.00 WIB ini dibuka dengan agenda
akademik yang sangat solid, menunjukkan keseriusan MGMP dalam menghasilkan
produk kurikulum kolektif. Sesi pertama adalah “Bedah modul pendamping IKM,
Matematika kelas X/XI”, yang dilanjutkan dengan simulasi
penggunaannya dalam pembelajaran. Agenda ini merupakan tindak lanjut langsung
dari perencanaan LKS pada pertemuan bulan April, sebuah bukti nyata
progresivitas MGMP dari tahap ide hingga tahap pembedahan modul utuh dan siap
pakai.
Puluhan guru terlibat dalam proses kolaboratif yang intensif,
menguji, mengkritisi, dan menyempurnakan materi ajar tersebut. Proses bedah
modul ini memastikan bahwa setiap materi yang disajikan seragam,
terstandarisasi, dan relevan dengan filosofi Kurikulum Merdeka yang
mengedepankan pembelajaran berpusat pada siswa.
Dra. Lilik Wahyuni, guru dari SMA Negeri Ngoro, yang aktif terlibat dalam penajaman modul,
menyoroti pentingnya inisiatif ini. "Bedah modul pendamping IKM ini sangat
vital. Dengan adanya modul kolektif, beban kami dalam menyusun perangkat ajar
berkurang drastis, dan yang paling penting, kualitas materi yang diterima siswa
di seluruh Jombang menjadi merata. Kami tidak lagi mengajar secara individual,
tetapi sebagai sebuah tim besar. Ini adalah kekuatan yang sesungguhnya dari
MGMP: kolaborasi yang menghasilkan produk konkret," jelasnya, mempertegas
bahwa keberadaan modul kolektif ini adalah pilar untuk pemerataan mutu.
Terobosan “SATU FILE SEMUA BERES”: Mengubah
Beban Administrasi Menjadi Efisiensi
Namun, magnet utama dan agenda yang paling dinanti pada hari itu
adalah agenda ketiga yang menawarkan janji revolusioner: “Praktik membuat perangkat Ujian (Kisi-Kisi, Kartu, Naskah, Kunci,
Pembahasan, dll) secara otomatis dengan cukup mengerjakan 'SATU FILE SEMUA
BERES'”. Ungkapan ini sontak menjadi tagline yang menarik
perhatian dan menimbulkan rasa penasaran yang tinggi di antara para guru.
Tim MGMP memperkenalkan sebuah sistem inovatif —yang merupakan
hasil kreasi dan adaptasi teknologi cerdas oleh para pengurus—yang memiliki
kemampuan luar biasa untuk menciptakan seluruh dokumen perangkat ujian
(mulai dari kisi-kisi detail, kartu soal, naskah ujian siap cetak, kunci
jawaban, hingga pembahasan rinci) hanya dari satu file input data mentah
yang diisi oleh guru. Bagi para guru yang terbiasa menghabiskan waktu
berjam-jam, bahkan berhari-hari, untuk menyusun dokumen-dokumen ini secara
terpisah, inovasi ini adalah terobosan efisiensi yang luar biasa dan sangat
dinanti.
Suasana workshop berubah menjadi antusiasme
yang tinggi. Para guru tidak hanya mendengarkan presentasi; mereka langsung
mempraktikkan penggunaan tools inovatif ini
di depan laptop masing-masing. Mereka menyaksikan sendiri bagaimana beban kerja
administratif mereka terpangkas drastis. Dalam hitungan menit, sistem ini mampu
melakukan validasi format dan mencetak output yang
terstruktur dan terstandar.
Dra. Hj. Sri Winarni, guru senior dari SMA Negeri Mojoagung, yang telah lama berkecimpung di dunia
pendidikan, memberikan kesaksiannya. "Saya telah mengajar selama puluhan
tahun, dan penyusunan perangkat ujian selalu menjadi bagian yang paling
melelahkan. Dulu, membuat kartu soal saja bisa memakan satu hari kerja penuh.
Konsep 'SATU FILE SEMUA BERES' ini adalah anugerah teknologi. Saya terkejut
melihat betapa cepatnya seluruh dokumen penting ini dihasilkan. Ini adalah
bukti bahwa MGMP Jombang bukan hanya berwacana, tetapi benar-benar memberikan
solusi pragmatis untuk meringankan beban guru. Sekarang, waktu yang saya hemat
bisa saya gunakan untuk benar-benar menyiapkan mental siswa, bukan sekadar
menyiapkan kertas ujian," kata Sri Winarni, dengan wajah penuh rasa takjub
dan lega.
Waktu yang Diefisienkan untuk Kreativitas
Pedagogi
Terobosan ini, pada intinya, memberikan 'hadiah' paling berharga
bagi seorang guru: waktu yang dihemat. Arahan dari
Ketua MGMP Kaseri, S.Pd., M.M., dan Pembimbing Mu'alim, S.Pd., M.Pd., sangat
jelas: waktu yang berhasil diefisienkan ini harus didedikasikan kembali untuk
hal yang paling esensial dalam dunia pendidikan, yaitu mendesain pembelajaran yang lebih kreatif, mendalam, dan interaksi
yang lebih intensif dengan siswa. Inovasi ini secara filosofis
mengubah peran guru dari juru ketik administratif
menjadi arsitek pembelajaran.
Inovasi "SATU FILE SEMUA BERES" ini secara fundamental
memposisikan MGMP Jombang bukan sekadar sebagai forum diskusi, melainkan
sebagai inkubator inovasi yang solutif, pragmatis, dan berorientasi pada
kesejahteraan profesional guru. Ini adalah bukti nyata komitmen
organisasi untuk mengurangi burnout akibat administrasi
yang berlebihan.
Muhammad Anas, S.Pd., M.Pd., guru dari SMA Negeri Ploso, yang juga seorang anggota pengurus, melihat
terobosan ini sebagai lompatan besar dalam profesionalisme. "Ini adalah
lompatan dari era manual ke era otomatisasi cerdas. Kami tidak lagi membuang
energi untuk pekerjaan yang bisa dilakukan oleh mesin. Tools otomatisasi ini memungkinkan kami untuk
mengalokasikan energi kami pada peningkatan mutu soal, memastikan soal-soal
tersebut benar-benar mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), bukan
sekadar mengingat. MGMP Jombang telah memberikan kami kesempatan emas untuk
menjadi guru yang lebih fokus pada kualitas pedagogi, bukan hanya kuantitas
administrasi," tutup Anas, menegaskan bahwa efisiensi teknologi adalah
jalan menuju peningkatan kualitas pendidikan.
Pertemuan di SMAN 1 Jombang ini sukses mengubah mindset para guru. Mereka pulang dengan bekal tools revolusioner dan semangat baru. MGMP Matematika
Jombang telah membuktikan bahwa dengan inovasi yang tepat, beban administrasi
dapat diubah menjadi aset efisiensi, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada
kualitas pembelajaran matematika siswa di Kabupaten Jombang. (Mr Ase)
.jpeg)



Tidak ada komentar