MEMBUMIKAN LOGIKA, MEMBANGUN DIALOG
MGMP Jombang Gandeng Dosen UPJB: Institusionalisasi Aplikasi Argumen Matematis (AAM) Menjadi Program PkM Berskala Besar, Mentransformasi Matematika Menjadi Ilmu Komunikasi Cerdas
Oleh: Tim Jurnalisme Pendidikan
Investigatif
JOMBANG – Dalam sebuah langkah strategis yang
menggarisbawahi komitmen MGMP Matematika SMA Negeri Jombang terhadap validasi
akademik dan inovasi berkelanjutan, komunitas profesi ini resmi menandatangani
surat kerja sama dengan pihak akademisi dari Universitas PGRI Jombang (UPJB
Jombang). Kerja sama ini bukan sekadar formalitas, melainkan
institusionalisasi dari konsep Aplikasi Argumen Matematis
(AAM) yang selama ini menjadi fokus internal MGMP (sebagaimana
dibahas dalam Laporan Khusus 6 dan 7).
Surat Pernyataan Kerja
Sama bernomor 027/MGMP-MAT/III/2025 yang ditandatangani oleh Ketua
MGMP, Kaseri, S.Pd., M.M., M.Pd., pada tanggal 20 Maret 2025, menjadi tonggak bersejarah. Melalui
kemitraan ini, ide-ide inovatif yang dirumuskan di tingkat MGMP akan diuji dan
diperkuat melalui metodologi penelitian akademik, membawa kualitas pengajaran
matematika di Jombang ke level yang lebih tinggi dan terukur.
Puncak Institusionalisasi AAM
Setelah berbulan-bulan
melatih guru dalam menguasai Argumen Matematis (AAM)—yaitu keterampilan siswa
dalam membangun pembuktian, penalaran deduktif, dan justifikasi logis—MGMP
Jombang menyadari bahwa untuk memaksimalkan dampaknya, konsep ini perlu
didampingi oleh pakar. Di sinilah peran dosen dari UPJB Jombang, Dr. Lia Budi Tristanti, M.Pd., masuk.
Kolaborasi ini
diformalkan melalui program Pengabdian kepada Masyarakat
(PkM), sebuah skema pendanaan akademis yang menuntut transfer ilmu
pengetahuan dari kampus ke masyarakat, dalam hal ini, ke 64 anggota MGMP
matematika SMA se-Kabupaten Jombang.
Judul pengabdian yang
disepakati sangat spesifik dan futuristik: "PkM MGMP Matematika SMA
Kabupaten Jombang: Penggunaan Aplikasi Argumen Matematis untuk Meningkatkan
Kemampuan Berdialog Siswa". Judul ini secara sempurna
menyatukan dua tema besar yang telah digarap MGMP: Logika Kuantitatif
(AAM) dan Keterampilan Sosial Emosional/KSE (kemampuan
berdialog).
NARTI ANGGRAINI, S.Pd., guru
dari SMA Negeri Jogoroto,
melihat kerja sama ini sebagai validasi eksternal yang selama ini diimpikan.
"Kami, di MGMP, sudah bekerja keras menyusun modul AAM, tapi kami sering
bertanya, 'Apakah ini sudah berbasis riset yang kuat?' Dengan adanya kolaborasi
PkM bersama UPJB Jombang, semua modul dan metodologi kami akan diuji dan
divalidasi secara ilmiah. Ini memberikan keyakinan besar bagi kami sebagai
guru. Kehadiran Dr. Lia Budi Tristanti dan timnya akan memastikan bahwa konsep
AAM yang kami terapkan benar-benar efektif dan terukur dalam meningkatkan
kemampuan siswa, terutama dalam mengartikulasikan pikiran mereka. MGMP telah
melangkah dari sekadar berbagi, menjadi bermitra riset,"
ujar Narti, menyoroti bagaimana kemitraan ini meningkatkan kredibilitas program
MGMP.
Matematika Sebagai Ilmu Komunikasi dan Etika
Fokus pada "Kemampuan Berdialog Siswa" dalam judul PkM
menjadi poin terpenting. Ini adalah terobosan radikal yang mengubah peran
matematika di kelas. Selama ini, matematika sering dipandang sebagai mata
pelajaran yang bersifat monolog: guru memberikan soal, siswa menyelesaikannya
secara individu. Kolaborasi ini bertujuan mengubah kelas matematika menjadi
forum dialog yang canggih.
Kemampuan berdialog
dalam matematika berarti siswa tidak hanya menghasilkan jawaban yang benar,
tetapi juga mampu mengartikulasikan penalaran mereka,
membela argumen mereka (dengan bukti matematis), dan mengkritisi penalaran teman mereka secara konstruktif
dan etis. Ini adalah perpaduan sempurna antara logika murni (AAM) dan
Kompetensi Sosial Emosional (KSE). Siswa didorong untuk menggunakan bahasa yang
presisi dan logis, menjadikan matematika sebagai ilmu komunikasi.
Drs. KUNARI, guru dari SMA
Negeri Ploso, mengapresiasi
bagaimana pihak universitas membantu MGMP untuk memperdalam dimensi pedagogi
dari logika matematis. "AAM kami sebelumnya fokus pada pembuktian
tertulis, tapi UPJB membantu kami melihat bahwa pembuktian yang baik harus
diakhiri dengan komunikasi yang jelas. Kami belajar teknik-teknik baru tentang
bagaimana mengelola diskusi di kelas agar siswa berani 'berdebat' secara
matematis, bukan hanya menghafal rumus. Proyek ini akan memberikan kami instrumen
penilaian yang berbasis riset untuk mengukur apakah dialog siswa kami
benar-benar meningkat, tidak hanya sekadar omongan. Ini adalah upgrade besar-besaran pada cara kami mengajar,"
kata Kunari, menekankan bahwa proyek ini memberikan kerangka kerja ilmiah untuk
mengukur kualitas interaksi kelas.
Seriusnya Komitmen: Skala dan Pendanaan Program
Kerja sama ini
menunjukkan keseriusan kedua pihak. Di pihak MGMP, komitmen melibatkan 64 orang
anggota, memastikan bahwa hasil PkM akan langsung didistribusikan dan diterapkan
secara merata di seluruh SMA Negeri/Swasta Kabupaten Jombang. Di pihak UPJB,
kesediaan tim Dr. Lia Budi Tristanti, M.Pd. untuk mengajukan proposal
PkM kepada instansi pendanaan yang lebih besar, dengan dana yang diajukan
mencapai Rp 50.000.000, menunjukkan bahwa program ini memiliki
bobot akademik yang tinggi dan dirancang untuk dampak jangka panjang.
Dana sebesar itu (jika
disetujui) akan digunakan untuk lokakarya intensif, penyusunan toolkit (instrumen penilaian), pendampingan langsung di
sekolah, dan publikasi ilmiah, yang semuanya bertujuan memperkuat AAM dan
Kemampuan Berdialog di kelas matematika Jombang.
ISTIANAH, S.Pd, M.M.Pd., guru
dari SMA Negeri Kabuh, yang memiliki
kompetensi ganda (matematika dan manajemen pendidikan), melihat kerja sama ini
sebagai pencapaian manajemen MGMP tertinggi. "MGMP Jombang tidak lagi
bekerja sendiri. Kami telah membangun jaringan yang solid, mulai dari kerja
sama dengan penerbit, vendor teknologi (CASIO), dan kini, kemitraan riset
dengan perguruan tinggi. Ini membuktikan bahwa revitalisasi yang dimulai pada
tahun 2023 telah menciptakan sebuah organisasi yang profesional,
akuntabel, dan berjejaring. Lulusan
kami tidak hanya akan menguasai angka (TKA), tetapi juga memiliki keterampilan
komunikasi dan argumen yang tinggi. Ini adalah investasi MGMP bagi masa depan
Jombang," tutup Istianah, menegaskan bahwa kolaborasi ini adalah bukti
dari tata kelola organisasi yang visioner.

.jpeg)
.jpeg)

Tidak ada komentar